Vrydag 03 Mei 2013

perawatan luka


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Perawatan luka merupakan tindakan keperawatan yaitu berupa mengganti balutan dan membersihkan luka baik pada luka yang bersih maupun luka yang kotor. Sebagai bidan harus pula mengetahui dan terampil dalam melakukan perawatan luka. Oleh sebab itu, penulis mengangkat tema “Perawatan Luka”

B.     Tujuan
Adapun tujuan makalah tentang “Perawatan Luka” adalah :
1.      Untuk mengetahui pengertian tentang luka.
2.      Untuk mengetahui mekanisme terjadinya luka.
3.      Untuk mengetahui tujuan melakukan perawatan luka.
4.      Untuk mengetahui fase penyembuhan luka.
5.      Untuk mengetahui cara penatalaksanaan perawatan luka













BAB II
TINJAUAN TEORI

Merawat luka adalah untuk mencegah trauma pada kuit, membran mukosa atau jaringan lain yang disebabkan oleh adanya trauma , fraktur, luka operasi yang dapat merusak permukaan kulit.

A.    Pengertian Luka
·         Menurut Mansjoer, Luka adalah keadaan hilang atau terputusnya kontinuitas jaringan.
·         Menurut InETNA, Luka adalah sebuah injuri pada jaringan yang mengganggu proses selular normal, luka dapat juga dijabarkan dengan adanya kerusakan pada kuntinuitas atau kesatuan jaringan tubuh yang biasanya disertai dengan kehilangan substansi jaringan.
·         R. Sjamsu Hidayat, Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan
·         Koiner dan Taylan, Luka adalah terganggunya (disruption) integritas normal dari kulit dan jaringan di bawahnya yang terjadi secara  tiba-tiba atau disengaja, tertutup atau terbuka, bersih atau terkontaminasi, superficial atau dalam.

B.     Tujuan Melakukan Perawatan Luka
Tujuan untuk melakukan perawatan luka adalah :
1.      Memberikan lingkungan yang memadai untuk penyembuhan luka.
2.      Absorbsi drainase.
3.      Menekan dan imobilisasi luka.
4.      Mencegah jaringan epitel baru dari cedera mekanis.
5.      Mencegah luka dari kontaminasi.
6.      Meningkatkan hemostasis dengan menekan dressing.
7.      Memberikan rasa nyaman mental dan fisik pada pasien.

C.    Mekanisme Terjadinya Luka
1.      Luka insisi, terjadi karena teriris oleh instrument yang tajam. Misal yang terjadi akibat pembedahan.
2.      Luka memar, terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak.
3.      Luka lecet, terjadi akibat kulit bergesek dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam.
4.      Luka tusuk, terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil.
5.      Luka gores, terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat.
6.      Luka tembus, terjadi akibat luka yang menembus organ tubuh, biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi bagian ujung biasanya akan melebar.

D.    Fase  Penyembuhan Luka
Proses penyembuhan luka memiliki 3 fase yaitu fase inflamasi, proliferasi dan maturasi. Antara satu fase dengan fase yang lain merupakan suatu kesinambungan yang tidak dapat dipisahkan.

·         Fase Inflamasi
Tahap ini muncul segera setelah injuri dan dapat berlanjut sampai 5 hari. Inflamasi berfungsi untuk mengontrol perdarahan, mencegah invasi bakteri, menghilangkan debris dari jaringan yang luka dan mempersiapkan proses penyembuhan lanjutan.


·         Fase Proliferasi
Tahap ini berlangsung dari hari ke 6 sampai dengan 3 minggu. Fibroblast (sel jaringan penyambung) memiliki peran yang besar dalam fase proliferasi.

·         Fase Maturasi
Tahap ini berlangsung mulai pada hari ke 21 dan dapat berlangsung sampai berbulan-bulan dan berakhir bila tanda radang sudah hilang. Dalam fase ini terdapat remodeling luka yang merupakan hasil dari peningkatan jaringan kolagen, pemecahan kolagen yang berlebih dan regresi vaskularitas luka.

E.     Penatalaksanaan atau Perawatan Luka
Dalam manajemen perawatan luka ada beberapa tahap yang dilakukan yaitu evaluasi luka, tindakan antiseptik, pembersihan luka, penjahitan luka, penutupan luka, pembalutan, pemberian antiboitik dan pengangkatan jahitan.
1.      Evaluasi luka meliputi anamnesis dan pemeriksaan fisik (lokasi dan eksplorasi).
2.      Tindakan Antiseptik, prinsipnya untuk mensucihamakan kulit.
Untuk melakukan pencucian/pembersihan luka biasanya digunakan cairan atau larutan antiseptik.
3.       Pembersihan Luka
Tujuan dilakukannya pembersihan luka adalah meningkatkan, memperbaiki dan mempercepat proses penyembuhan luka serta menghindari terjadinya infeksi.
Beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam pembersihan luka yaitu :
Ø  Irigasi dengan sebanyak-banyaknya dengan tujuan untuk membuang jaringan mati dan benda asing.
Ø  Hilangkan semua benda asing dan eksisi semua jaringan mati.
Ø  Berikan antiseptik.
Ø  Bila diperlukan tindakan ini dapat dilakukan dengan pemberian anastesi lokal.
Ø  Bila perlu lakukan penutupan luka.
4.      Penjahitan luka
Luka bersih dan diyakini tidak mengalami infeksi serta berumur kurang dari 8 jam boleh dijahit primer, sedangkan luka yang terkontaminasi berat dan atau tidak berbatas tegas sebaiknya dibiarkan sembuh.
5.      Penutupan Luka
Penutupan luka adalah mengupayakan kondisi lingkungan yang baik pada luka sehingga proses penyembuhan berlangsung optimal.
6.      Pembalutan
Pertimbangan dalam menutup dan membalut luka sangat tergantung pada penilaian kondisi luka. Pembalutan berfungsi sebagai pelindung terhadap penguapan, infeksi, mengupayakan lingkungan yang baik bagi luka dalam proses penyembuhan, sebagai fiksasi dan efek penekanan yang mencegah berkumpulnya rembesan darah yang menyebabkan hematom.
7.      Pemberian Antibiotik
Prinsipnya pada luka bersih tidak perlu diberikan antibiotik dan pada luka terkontaminasi atau kotor maka perlu diberikan antibiotik.
8.      Pengangkatan Jahitan
Jahitan diangkat bila fungsinya sudah tidak diperlukan lagi. Waktu pengangkatan jahitan tergantung dari berbagai faktor seperti, lokasi, jenis pengangkatan luka, usia, kesehatan, sikap penderita dan adanya infeksi.




BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka Perawatan luka adalah proses pembersihan luka, pertolongan luka ataupun penyembuhan luka baik pada luka yang bersih maupun pada luka yang kotor.




























DAFTAR PUSTAKA

Ø  Indonesia Enterostomal Therapy Nurse Association (InETNA) & Tim Perawatan Luka dan Stoma Rumah Sakit Dharmais. 2004,Perawatan Luka, Makalah Mandiri, Jakarta

Ø  Sheryl Mara Zang &Nellie C. Bailey. 2004. “Manual Perawatan di Rumah”. Jakarta. Buku kedokteran

Ø  Joyce Young Johnson Jean Smith – Temple Patricia Carr. 2005. “Prosedur Peawatan di Rumah”. Jakarta. Buku kedokteran

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking