BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawatan luka merupakan tindakan keperawatan yaitu
berupa mengganti balutan dan membersihkan luka baik pada luka yang bersih
maupun luka yang kotor. Sebagai bidan harus pula mengetahui dan terampil dalam
melakukan perawatan luka. Oleh sebab itu, penulis mengangkat tema “Perawatan
Luka”
B.
Tujuan
Adapun tujuan makalah tentang “Perawatan Luka”
adalah :
1. Untuk
mengetahui pengertian tentang luka.
2. Untuk
mengetahui mekanisme terjadinya luka.
3. Untuk
mengetahui tujuan melakukan perawatan luka.
4. Untuk
mengetahui fase penyembuhan luka.
5. Untuk
mengetahui cara penatalaksanaan perawatan luka
BAB
II
TINJAUAN
TEORI
Merawat luka adalah untuk mencegah trauma pada kuit,
membran mukosa atau jaringan lain yang disebabkan oleh adanya trauma , fraktur,
luka operasi yang dapat merusak permukaan kulit.
A.
Pengertian
Luka
·
Menurut Mansjoer, Luka adalah
keadaan hilang atau terputusnya
kontinuitas jaringan.
·
Menurut InETNA, Luka adalah
sebuah injuri pada jaringan yang mengganggu proses selular normal, luka dapat
juga dijabarkan dengan adanya kerusakan pada kuntinuitas atau kesatuan
jaringan tubuh yang biasanya disertai dengan kehilangan substansi jaringan.
·
R.
Sjamsu Hidayat, Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan
tubuh yang disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat
kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan
·
Koiner dan Taylan, Luka adalah
terganggunya (disruption) integritas normal dari kulit dan jaringan di bawahnya
yang terjadi secara tiba-tiba atau disengaja,
tertutup atau terbuka, bersih atau terkontaminasi, superficial atau dalam.
B.
Tujuan Melakukan Perawatan Luka
Tujuan
untuk melakukan perawatan luka adalah :
1. Memberikan lingkungan yang memadai
untuk penyembuhan luka.
2. Absorbsi drainase.
3. Menekan dan imobilisasi luka.
4. Mencegah jaringan epitel baru dari
cedera mekanis.
5. Mencegah luka dari kontaminasi.
6. Meningkatkan hemostasis dengan
menekan dressing.
7. Memberikan rasa nyaman mental dan
fisik pada pasien.
C.
Mekanisme Terjadinya Luka
1. Luka insisi, terjadi karena teriris oleh
instrument yang tajam. Misal yang terjadi akibat pembedahan.
2. Luka memar, terjadi akibat benturan
oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak,
perdarahan dan bengkak.
3. Luka lecet, terjadi akibat kulit
bergesek dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam.
4. Luka tusuk, terjadi akibat adanya
benda, seperti peluru atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang
kecil.
5. Luka gores, terjadi akibat benda
yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat.
6. Luka tembus, terjadi akibat luka
yang menembus organ tubuh, biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya
kecil tetapi bagian ujung biasanya akan melebar.
D.
Fase
Penyembuhan Luka
Proses
penyembuhan luka memiliki 3 fase yaitu fase inflamasi, proliferasi dan
maturasi. Antara satu fase dengan fase yang lain merupakan suatu kesinambungan
yang tidak dapat dipisahkan.
·
Fase
Inflamasi
Tahap ini muncul segera setelah injuri
dan dapat berlanjut sampai 5 hari. Inflamasi berfungsi untuk mengontrol
perdarahan, mencegah invasi bakteri, menghilangkan debris dari jaringan yang
luka dan mempersiapkan proses penyembuhan lanjutan.
·
Fase
Proliferasi
Tahap ini berlangsung dari hari ke 6
sampai dengan 3 minggu. Fibroblast (sel jaringan penyambung) memiliki peran
yang besar dalam fase proliferasi.
·
Fase
Maturasi
Tahap ini berlangsung mulai pada hari
ke 21 dan dapat berlangsung sampai berbulan-bulan dan berakhir bila tanda
radang sudah hilang. Dalam fase ini terdapat remodeling luka yang merupakan
hasil dari peningkatan jaringan kolagen, pemecahan kolagen yang berlebih dan
regresi vaskularitas luka.
E.
Penatalaksanaan atau Perawatan Luka
Dalam manajemen perawatan luka ada beberapa tahap yang
dilakukan yaitu evaluasi luka, tindakan antiseptik, pembersihan luka,
penjahitan luka, penutupan luka, pembalutan, pemberian antiboitik dan
pengangkatan jahitan.
1. Evaluasi luka meliputi anamnesis dan
pemeriksaan fisik (lokasi dan eksplorasi).
2. Tindakan Antiseptik, prinsipnya
untuk mensucihamakan kulit.
Untuk melakukan pencucian/pembersihan luka biasanya
digunakan cairan atau larutan antiseptik.
3. Pembersihan Luka
Tujuan dilakukannya pembersihan luka adalah meningkatkan,
memperbaiki dan mempercepat proses penyembuhan luka serta menghindari
terjadinya infeksi.
Beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam pembersihan
luka yaitu :
Ø Irigasi dengan
sebanyak-banyaknya dengan tujuan untuk membuang jaringan mati dan benda asing.
Ø Hilangkan semua benda asing dan
eksisi semua jaringan mati.
Ø Berikan antiseptik.
Ø Bila diperlukan
tindakan ini dapat dilakukan dengan pemberian anastesi lokal.
Ø Bila perlu
lakukan penutupan luka.
4. Penjahitan luka
Luka bersih dan diyakini tidak mengalami infeksi serta
berumur kurang dari 8 jam boleh dijahit primer, sedangkan luka yang
terkontaminasi berat dan atau tidak berbatas tegas sebaiknya dibiarkan sembuh.
5. Penutupan Luka
Penutupan luka adalah mengupayakan kondisi lingkungan yang
baik pada luka sehingga proses penyembuhan berlangsung optimal.
6. Pembalutan
Pertimbangan dalam menutup dan membalut
luka sangat tergantung pada penilaian kondisi luka. Pembalutan berfungsi
sebagai pelindung terhadap penguapan, infeksi, mengupayakan lingkungan yang
baik bagi luka dalam proses penyembuhan, sebagai fiksasi dan efek penekanan
yang mencegah berkumpulnya rembesan darah yang menyebabkan hematom.
7. Pemberian Antibiotik
Prinsipnya pada luka bersih tidak perlu diberikan antibiotik
dan pada luka terkontaminasi atau kotor maka perlu diberikan antibiotik.
8. Pengangkatan Jahitan
Jahitan diangkat bila fungsinya sudah tidak diperlukan lagi.
Waktu pengangkatan jahitan tergantung dari berbagai faktor seperti, lokasi,
jenis pengangkatan luka, usia, kesehatan, sikap penderita dan adanya infeksi.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan, maka Perawatan luka adalah proses pembersihan luka,
pertolongan luka ataupun penyembuhan luka baik pada luka yang bersih maupun
pada luka yang kotor.
DAFTAR
PUSTAKA
Ø Indonesia Enterostomal Therapy Nurse
Association (InETNA) & Tim Perawatan Luka dan Stoma Rumah Sakit Dharmais.
2004,Perawatan Luka, Makalah Mandiri,
Jakarta
Ø Sheryl Mara Zang &Nellie C.
Bailey. 2004. “Manual Perawatan di Rumah”. Jakarta. Buku kedokteran
Ø Joyce Young Johnson Jean Smith –
Temple Patricia Carr. 2005. “Prosedur Peawatan di Rumah”. Jakarta. Buku
kedokteran
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking