Donderdag 09 Mei 2013

MAKALAH TEORI OREAM


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Model kebidanan suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan. Macam-macam  teori model kebidanan yang ditawarkan seperti :
1.      Teori Reva Rubin
2.      Teori Ramona Mercer
3.      Teori Ernestien Wiedenbach
4.      Teori Ela Joy Lehmern
5.      Teori Oream
6.      Medical Model
7.      Midwifery model
Dari beberapa macam teori model yang ditawarkan diatas, penulis akan menerangkan salah satu model konseptual kebidanan dari Oream. Teori Oream dibagi menjadi 3, yaitu;
1.      Self Care Theory
2.      Self Care Defisit Theory
3.      Nursing System Theory

B.     Tujuan
Tujuan pembuatan makalah tentang “Teori Oream” adalah  agar mahasiswa mengetahui teori yang dikemukakan oleh Oream, sebagai penunjang belajar dan bekal dalam model kebidanan.





BAB II
KAJIAN TEORI

A.    SELF CARE THEORY
Teori ini mengemukakan bahwa setiap orang mempunyai kebutuhan untuk merawat dirinya sendiri dan berhak untuk memenuhi kebutuhannya sendiri kecuali jika tidak memungkinkan,orang yang biasa memenuhi kebutuhan self care sendiri di sebut Self Care Agent.sedangkan bagi bayi,anak,orang yang sakit berat atau tidak sadar,keluarga atau orang tua merupakan Dependent Care Agent.
Kebutuhan Self Care dibagi 3 kategori;
1.      Universal Self Care
Yaitu kebutuhan dasar manusia meliputi kebutuhan udara,air,makanan,eliminasi,keseimbangan aktifitas dan istirahat.
2.      Development Self Care
Yaitu kebutuhan yang timbul menurut tahap perkembangan individu dan lingkungan dimana individu tersebut berada, sehingga kebutuhan ini di hubungkan dengan siklus kehidupan manusia.
3.      Health Deviation Self Care
Kebutuhan yang ada jika seseorang kesehatannya terganggu yang mengakibatkan perubahan perilaku self care.

B.     SELF CARE DEFISIT THEORY
Bila individu mampu untuk memenuhi tuntutan self care maka kebutuhan untuk merawat diri sendiri akan terpenuhi, tetapi bila tuntutan lebih besar dari kemampuan maka akan terjadi ketidak seimbangan yang disebut self care defisit.
Tujuan untuk memenuhi kebutuhan self care dapat dicapai dengan :
1.      Menurunkan kebutuhan self care ke tahap dimana pasien dapat memenuhinya.
2.      Meningkatkan kemampuan pasien untuk dapat memenuhi self care.
3.      Mengijinkan keluarga atau orang lain untuk memberikan dependent care bila self care tidak memungkinkan.
4.      Jika hal tersebut tidak dapat dilaksanakan maka bidan yang akan melaksanakannya.ban tuan yang dapat diberikan adalah berupa : berperan atau melakukan, mengajak, membimbing, mendukung dan menciptakan lingkungan yang menunjang tumbuh kembang.

Untuk dapat memberikan maka bidan harus memperhatikan  aspek penting yaitu :
1.      Menjalin hubungan baik dengan pasien dan keluarga sampai kelompok tersebut mampu melaksanakan asuhan sendiri.
2.      Menentukan bantuan yang dibutuhkan pasien.
3.      Memberikan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
4.      Merencanakan bantuan langsung bersama pasien dan keluarga.
5.      Mengintergrasikan asuhan dengan kegiatan sehari hari pasien dan pelayanan kesehatan lainya sehingga untuk memberikan bantuan kepada pasien diperlukan pengetahuan tentang manusia, kebutuhan self care, self care defisit, dan menerapkan 5 teori bantuan.

C.    NURSING SYSTEM THEORY
Teori ini dibagi menjadi 3, yaitu:
1.      Totally Compensatory Nursing System
Perawat mengambil alih tanggung jawab untuk melakukan semua aktivitas untuk memenuhi kebutuhan self-care.
2.      Partially Compensatory Nursing System
Perawat mengambil alih sebagian aktivitas untuk memenuhi kebutuhan self-care  On aktivitas lain masih dapat dilakukan oleh pasien satu keluarga.



3.       Educative Supportive Nursing System
Pasien berpotensi untuk memenuhi kebutuhan self-care. Aktivitas perawat hanya memberi penyuluhan dan dukungan kepada pasien sehingga diharapkan ia dapat memenuhi kebutuhan self-care untuk dirinya.

Proses keperawatan berdasarkan self-care model. Definisi proses keperawatan menurut orem :
ü  Menentukan mengapa seseorang membutuhkah asuhan keperawatan.
ü  Menentukan sistem bantuan keperawatan.
ü  Merencanakan pelaksanaan bantuan keperawatan yang spesifik.
ü  Memberikan dan mengevaluasi pelaksanaan bantuan keperawatan

Langkah-langkah
1.      Pengkajian
Tujuan     :     menentukan kebutuhan self care individu, mengidentifikasi apakah ada atau tidak ada self care deficit.
Perawat bekerjasama dengan pasien, keluarga dalam merencanakan strategi yang akan mengurangi / menghilangkan
deficit yang ada dengan:
ü  Mengurangi kebutuhan self care
ü  Meningkatkan keseorangan pasien untuk memenuhi kebutuhan self care
ü  Memperbolehkan keluarga satu orang lain memberikan dependent care Memenuhi langsung kebutuhan self-care
ü  Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan asuhan keperawatan dengan kegiatan pasien sehari-hari, pelayanan kesehatan yang lain diperlukan / diterima dan pelayanan sosial dan pendidkan yang diperlukan /diterima.
Tiga kategori kebutuhan self care dapat dipakai sebagai kerangka pengkajian :
a.      Universal
Menggunakan observasi, pengukuran dan wawancara untuk mengidentifikasi pola normal kebutuhan pasien sehari-hari, mengidentifikasi dan menganalisa ketidakseorangan melakukan self-care.
b.      Developmental
Mengidentifikasi perubahan gaya hidup pasien atau siklus kehidupan dan kebutuhan akan pengembangan yang timbul dari perubahan tersebut.
c.         HealthDeviation
Pengaruh sakit atau penyakit terhadap atau observasi perilaku yang dapat mengarah pada penyakit.

2.         Perencanaan
Setelah mengidentifikasi self-care deficit maka data ini dapat dipakai sebagai pemyataan masalah dalam rencana keperawatan. Kemudian perawat menentukan sistem keperawatan yang diperlukan : totally compensatory, partially compensatory atau educative I supportive serta tujuan yang telah ditentukan oleh perawat-pasien, untuk menghilangkan self-care deficit.




3.         ImpIementasi
Merupakan tindakan yang mengandung 5 bantuan yaitu melakukan, memberi penyuluhan, membimbing, mendukung dan menciptakan lingkungan yang menunjang tumbuhkembang.

4.       Evaluasi
Evaluasi dilakukan terus menerus dengan membandingkan perilaku yang diharapkan dalam tujuan dengan hasil tindakan yang dilakukan.

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking